”
Pencemaran Tanah Akibat Aktivitas Pertambangan
oleh
Solar ( Bahan Bakar Diesel )”
1.
Pencemaran Tanah Akibat
Solar
Minyak
solar adalah bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih.
Penggunaan minyak solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis
mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1.000 RPM), yang juga dapat dipergunakan
sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur kecil, yang
terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa disebut juga
Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel.
Pencemaran
tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika
suatu zat berbahaya/beracun
telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan
atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.
Salah satu
penyebab utama dari pencemaran tanah adalah aktivitas penambangan. Salah satu
jenis penambangan yang paling banyak menyebabkan pencemaran bagi tanah adalah
penambangan minyak. Pencemaran ini terjadi tidak hanya terbatas pada saat
kegiatan penambangannya saja, tapi juga pada saat pengolahan dan pendistribusian
hasil tambang tersebut.
Solar
adalah salah satu produk hasil penyulingan atau pengolahan minyak bumi di
pertambangan. Solar merupakan senyawa hidro-karbon dengan jumlah atom C
berkisar antara 12 sampai dengan 20. Dengan banyaknya jumlah rantai hidrokarbon
menyebabkan tingginya tingkat titik didih solar yang mencapai ±270oC.
Solar sangat bermanfaat dalam menunjang aktivitas manusia, salah satunya adalah
dapat digunakan sebagai bahan bakar pendamping pada kendaraan bermotor. Selain
itu, dewasa ini solar makin banyak digunakan sebagai bahan bakar pada diesel.
Diesel tersebut digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik pengganti. Yang
jadi permasalahan adalah setiap tahun kebutuhan akan hasil penyulingan minyak
salah satunya solar kian mengalami peningkatan seiring dengan tingginya kebutuhan
energi sebagai akibat kemajuan teknologi dan kebutuhan hidup manusia, sehingga
potensi pencemaran oleh solar juga meningkat.
Solar yang tidak berada
pada tempatnya dapat dikategorikan sebagai limbah B3 dan tentu saja ini tidak
dapat dipungkiri bahwa solar menjadi salah satu polutan berbahaya dalam
pencemaran tanah. Eksplorasi dan eksploitasi produksi solar melibatkan aspek
kegiatan yang beresiko menumpahkan solar tersebut antara lain : distribusi/pengangkutan
solar dengan menggunakan transportasi darat dan melalui perpipaan serta
kilang-kilang penyulingan minyak yang menghasilkan minyak solar tersebut.
Mekanisme bagaimana
terjadinya pencemaran dimulai pada saat terjadinya tumpahan minyak solar dan
kebocoran pipa dalam jumlah tertentu dengan luas dan kondisi tertentu, apabila
tidak dikendalikan atau ditanggulangi dengan cepat dan tepat dapat
mengakibatkan terjadinya suatu malapetaka “pencemaran lingkungan oleh minyak
solar” yaitu kualitas lingkungan tersebut turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
2. Mekanisme
Terjadinya Pencemaran Tanah Oleh Solar
Secara umum dapat
dijelaskan bagaimana mekanisme terjadinya pencemaran tanah oleh solar sebagai
berikut :
a) Transportasi
dan penyimpanan
Solar sering tumpah
ketika dipindahkan melalui saluran pipa, truk, dan kapal. Solar juga bisa bocor
dari tangki-tangki penyimpan. Tumpahannya bisa menyebabkan kerusakan yang akan
bertahan lama pada lapisan tanah, air tanah, hewan, dan manusia
Perusahaan-perusahaan penghasil solar seharusnya mengeluarkan peringatan bagi
komunitas ketika terjadi tumpahan, segera menanggulangi tumpahan dan
membersihkannya. AMDAL untuk operasi-operasi minyak harus menyertakan
rencana-rencana pembangunan saluran pipa dan penggunaannya. Selain itu perlu
diadakannya penggalangan dukungan di tingkat regional dengan mengorganisasi
komunitas yang tinggal disepanjang saluran pipa untuk menentang
praktek-praktek
perusahaan solar yang tidak aman.
b) Kilang
minyak solar
Kilang adalah fasilitas
di mana minyak diproses menjadi produk-produk seperti bensin, minyak solar,
minyak pemanas, aspal, oli, dan plastic. Kilang-kilang mengeluarkan limbah
beracun ke dalam air, lapisan tanah, dan udara. Polusi dari kilang menyebabkan
asma, bronkhitis, kanker, gangguan reproduksi, dan perkembangan otak dan sistem
syaraf abnormal pada anak. Polusi ini juga membuat pemanasan global menjadi
lebih parah. Limbah yang dikeluarkan oleh kilang ini dapat menurunkan
kestabilan tanah dan mendegradasi fungsi tanah hingga dapat menyebabkan lahan
kritis akibat limbah dari penyulingan minyak solar tersebut.
c) Kecelakaan
transportasi atau pendistribusian minyak solar
Setelah melalui hasil
penyulingan yang kemudian menghasilkan minyak solar yang siap pakai,
perusahaan-perusahaan penghasil solar menyalurkan kepada konsumenkonsumen dengan
sistem pendistribusian melalui transportasi darat. Penyaluran ini tidak selalu
lancar dan aman dalam setiap waktunya. Akibat kelalaian pengemudi dapat mengakibatkan
terjadinya kecelakaan kendaraan pengangkut solar, akibatnya solar tumpah dan
mencemari tanah sampai pada batas tingkat pencemaran yang akut.
Ketika solar tumpah ke
tanah, ia akan menghancurkan lapisan tanah dengan mendesak udara keluar dan
membunuh makhluk-makhluk hidup yang membuat lapisan tanah menjadi tak sehat.
Hal yang hampir serupa terjadi jika solar mengenai kulit kita atau kulit hewan
Minyak solar akan menutupi kulit dan menghalangi udara masuk. Racun-racun yang
berasal dari solar juga meresap ke dalam tubuh melalui kulit, dan menimbulkan
penyakit. Tumpahan solar yang merembes ke dalam tanah akan mengganggu aktivitas
mikroorganisme yang ada di tanah. Kandungan senyawa hidrokarbon disertai titik
didih yang tinggi dari solar ini dapat meningkatkan panas dalam tanah,
sementara itu untuk beberapa spesies mikroorganisme sangat sensitif terhadap
suhu yang tinggi sehingga akan mempengaruhi kerja mikroorganisme dalam tanah
bahkan dapat berujung pada punahnya beberapa spesies mikroorganisme dalam tanah
tersebut, tentu saja ini akan sangat mempengaruhi terhadap tingkat kesuburan tanah.
Selai itu, beberapa senyawa yang terkandung dalam solar akan bereaksi dan mengikat
oksigen dalam tanah yang akan semakin memperburuk pencemaran tanah secara
keseluruhan.
3. Dampak
Pencemaran Tanah Oleh Solar
Dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah oleh
minyak solar adalah sebagai berikut
:
« Dampak
Kesehatan
Seperti
halnya dengan bahan-bahan kimia, gangguan-gangguan kesehatan yang disebabkan
minyak solar mungkin sulit dibuktikan karena memang butuh waktu yang panjang
untuk menimbulkan dampak kesehatan manusia. Tetapi, untuk sebagian besar
penduduk yang tinggal di lokasi yang terjadi pencemaran tanah dapat dibuktikan
dan dilihat bahwa kesehatan mereka terancam akibat pencemaran tersebut. Manusia
yang terkontaminasi bahan berbahaya dari solar akibata adanya pencemaran tanah
dapat mendatangkan masalah-masalah kesehatan serius, seperti halnya berikut
ini: penglihatan buram dan gangguan mata lain, sakit kepala halusinasi, eforia
(perasaan gembira yang mendadak), rasa capek, gangguan bicara, kerusakan otak,
koma, kejang-kejang dan kematian mendadak, nyeri hidung dan mimisan, infeksi
telinga, asma, bronkitis, pneumonia dan gangguan pernafasan lain, infeksi
paru-paru dan tenggorokan, meningkatnya risiko TBC (tuberculosis), serangan
jantung, problem pencernaan, muntah, dan kanker lambung, kerusakan hati, ginjal
dan tulang, problem menstruasi, keguguran, meninggal dalam kandungan, dan cacat
lahir, kulit gatal-gatal, jamur dan kanker kulit, pada dosis yang besar,
pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian apa pun jenis polutannya tak
terkecuali minyak solar.
« Dampak
pada Ekosistem
Pencemaran
tanah oleh solar juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya pada solar bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan
ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah,
bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Tumpahan
minyak solar membawa pengaruh buruk pada tanah berkenaan dengan kemampuan tanah
untuk menyediakan air bagi pertanaman. Rembesan solar dapat menutupi sebagian
pori tanah sehingga mengurangi efektivitas pelepasan karbon dalam tanah. Karbon
dari yang dihasilkan dari kegiatan mikriba akan tersimpan dan tidak dapat
dikeluarkan, tentu saja ini akan sangat mempengaruhi keadaan tanah dan tingkat
kesuburannya. Tanah yang terkontaminasi minyak solar tersebut dapat merusak
lingkungan serta menurunkan estetika. Lebih dari itu tanah yang terkontaminasi
limbah minyak solar dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun
(B3) sesuai dengan Kep. MenLH 128 Tahun 2003. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengelolaan dan pengolahan terhadap tanah yang terkontaminasi minyak. Hal ini
dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penyerapan minyak solar kedalam tanah.
4.
Penanganan dan Pemulihan Tanah yang
Tercemar Solar
Upaya pertama yang dapat dilakukan ketika solar
tumpah atau bocor dari tangki penyimpan harus segera disingkirkan dan diserap
Setelah diserap, minyak solar dan semua material yang dipakai untuk menyerapnya
harus disingkirkan dan dibuang dengan aman, misalnya, ke dalam sumur yang
dindingnya diperkuat dengan beton, sehingga minyak tersebut tidak akan
mencemari air tanah. Beberapa contoh material yang menyerap solar adalah : jerami,
serbuk gergaji, tongkol jagung, bulu, tanah liat, wol, dan pasir. Pemulihan
lahan tercemar oleh minyak solar dapat dilakukan secara biologi dengan menggunakan kapasitas kemampuan
mikroorganisme. Fungsi dari mikroorganisme ini dapat mendegradasi struktur
hidrokarbon yang ada dalam tanah yang terkontaminasi minyak bumi menjadi
mineral-mineral yang lebih sederhana serta tidak membahayakan terhadap
lingkungan. Teknik seperti ini disebut bioremediasi. Teknik bioremediasi dapat
dilaksanakan secara in-situ maupun cara exsitu. Teknik bioremediasi in-situ
umumnya diaplikasikan pada lokasi tercemar ringan, lokasi yang tidak dapat
dipindahkan, atau karakteristik kontaminan yang volatil. Bioremediasi ex-situ
merupakan teknik bioremediasi dimana lahan atau air yang terkontaminasi
diangkat, kemudian diolah dan diproses pada lahan khusus yang disiapkan untuk
proses bioremediasi. Penanganan lahan tercemar minyak bumi dilakukan dengan
cara memanfatkan mikroorganisme untuk menurunkan konsentrasi atau daya racun
bahan pencemar. Penanganan semacam ini lebih aman terhadap lingkungan karena
agen pendegradasi yang dipergunakan adalah mikroorganisme yang dapat terurai
secara alami.
Terimakasih informasinya pak, untuk mkroorganisme yang digunakan sebagai bioremediasi jenisnya apa ya?atau jika sdh ada dipasaran merknya apa?mohon informasinya.Trmksih
BalasHapusAbdullah-Depok
makasih gan buat penjelasanya
BalasHapussangat membantu sekali,,