Jumat, 09 Desember 2011

Angin Puting Beliung di Indonesia


Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam berupa gerakan angin yang pusarannya dapat mengangkat, melempar dan menghancurkan benda yang terlewati dan apa saja yang diterjangnya. Angin Putting beliung adalah angin kencang, tapi angin kencang belum tentu dikatakan angin putting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyertainya. Angin jenis ini berputar dengan kecepatan antara 60-90 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5-10 menit akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (Cb). Penyebutan nama angin puting beliung berbeda-beda, orang Jawa menyebut "Leysus" atau “Angin Puyuh”, di Sumatera disebut "Angin Bohorok", “Tornado“ di Amerika,  “Twister” di Eropa dan masih banyak sebutan lainnya. Angin puting beliung sering terjadi pada siang atau sore hari pada musim pancaroba.

Di Indonesia setiap tahunnya mengalami pancaroba dari musim Penghujan ke musim Kemarau sehingga memungkinkan terjadinya angin puting beliung. Dimana dan kapan suatu daerah akan diterjang angin puting beliung tak bisa diketahui secara pasti. Angin tersebut diprediksi akan muncul di musim peralihan dari hujan ke kemarau, atau sebaliknya akibat adanya perbedaan tekanan udara yang sangat cepat, yaitu dari dataran yang panas, lalu ke atas dengan suhu yang lebih dingin. Dalam kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil, peluang puting beliung sangat besar terjadi. Untuk dapat mengurangi kerugian materiil akibat bencana angin puting  beliung ini perlu ada sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak dan antisipasi terhadap bencana angin puting beliung.
1.      Teori mengenai angin puting beliung
Terjadinya angin puting beliung disebabkan oleh perbedaan tekanan udara, dalam hal ini jika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan diatas 300 km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar sehingga membentuk angin puting beliung, dan bila sudah sempurna maka sebuah pusaran angin bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara 15 – 365 meter. Secara meteorologis angin puting beliung dapat terjadi di mana saja terutama di dataran rendah dan daerah yang terbuka.
Awal dari gejala atau tanda-tanda sebelum datangnya angin puting beliung adalah jika dalam satu hari sebelumnya pada malam sampai pagi terasa panas dan gerah. Kemudian sekitar pukul 9 dan 10 pagi terlihat pertumbuhan awan cumulus yang berlapis-lapis, apalagi jika di antara awan itu terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepi yang sangat jelas berwarna abu-abu dan menjulang tinggi (seperti bunga kol). Setelah itu awan tiba-tiba berubah warna dari yang tadinya putih keabu-abuan menjadi hitam pekat. Jika awan tersebut sudah berubah menjadi culumunimbus maka amatilah pohon-pohon disekitar apakah dahan dan daun bergoyang dengan cepat karena tiupan angin, ditambah lagi apabila tiupan angin itu dirasakan sangat dingin.
Biasanya hujan yang pertama yang turun adalah hujan deras, tetapi jika cuma gerimis maka angin kencang kemungkinan berada di tempat yang jauh. Sementara itu jika terdengar petir bersahutan dengan bunyi yang sangat keras, hal tersebut bisa berpeluang terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang. Proses itu biasanya akan berlangsung lebih kurang selama 1 jam.
Proses terjadinya angin puting beliung:
Badai cepat berkembang yang disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik. Ketika hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk lapisan udara atas. sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini. Pergerakan udara keatas sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran. Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah.
Puting beliung di Indonesia adalah tornado dalam skala F0-F1 pada skala Fujita, yang memiliki daya rusak rendah dibandingkan di wilayah lintang tinggi dimana memiliki daya rusak terparah hingga skala F5. Puting beliung umumnya terjadi pada masa pancaroba dan musim hujan, dengan waktu kejadian antara siang hingga malam hari. Kondisi ini dikarenakan sinar matahari sebagai bahan bakar utamanya, secara maksimal diperoleh pada periode (frekuensi bulanan yang berkaitan dengan musim) dan waktu (frekuensi harian) tersebut. 
Kasus terjadinya angin puting beliung di Indonesia :
Di Indonesia, sudah banyak wilayah yang terkena bencana angin puting beliung diantaranya sudah terjadi di Kabupaten Cilacap, Tegal, Ciamis, Karanganyar, Provinsi Yogyakarta dan sebagainya dan berdasarkan analisis dari peta indeks ancaman bencana angin putting beliung di Indonesia, sebagian besar terjadi di daerah dataran rendah seperti di wilayah Jawa.
a.       Penyebab terjadinya angin puting beliung :
1.    Alam
Badai cepat berkembang yang disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik. Ketika hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk lapisan udara atas. sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini. Pergerakan udara keatas sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran. Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah.

2.    Manusia
Angin putting beliung ini biasanya terjadi di daerah yang jumlah vegetasi kurang atau sedikit, dan kota yang didalamnya terdapat banyak gedung yang menyebabkan suhu didalamnya menjadi panas.
b.      Pandangan masyarakat
Dengan adanya bencana angin puting beliung, membuat masyarakat sangat terkejut dan sebagian besar tidak mempersiapkan persiapan apapun untuk menghadapi bencana angin puting beliung ini karena kadatangannya yang sangat tiba-tiba sehingga sulit untuk menghindar dari bencana ini.

c.       Dampak
Angin puting beliung bersifat merusak, gerakannya yang berputar semakin cepat akan menjadikannya sebuah pusaran angin yang mirip dengan badai tropis di lautan dan angin puting beliung periode waktunya sangat pendek dan singkat kurang dari 10 menit. Angin putting beliung ini biasanya merusak bangunan, vegetasi, jaringan listrik dan jalan dan apapun yang dilewatinya. Bencana ini biasanya tidak banyak menelan korban jiwa. 

d.      Langkah yang ditempuh sebagai upaya antisipasi bencana angin puting beliung :
·         Kenali bulan - bulan pancaroba di tempat kita
·         Mengadakan penghijauan dilingkungan kita agar udara tidak terlalu panas sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin puting beliung.
·         Apabila terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh karena bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar jauh.
·         Bila terjadi angin puting beliung, bila anda didalam rumah hindari berdiri dekat jendela, apalagi jendelanya berupa bahan dari kaca.
·         Matikan segera aliran listrik dan peralatan elektronik, juga matikan segera kompor yang menyala.
·         Bila anda sedang berada di luar rumah segera masuk kebangunan rumah atau bangunan yang kokoh, jangan berlindung dibawah bangunan yang tidak kokoh, dan hindari segera tempat terbuka.
·         Sebaiknya tebang pohon yang cukup tinggi disekita rumah ganti dengan pohon yang tingginya tidak lebih dari atap rumah anda.
·         Atap seng, asbes dan genteng yang tipis rawan terhadap angin puting beliung.
  Ulasan
Menurut pandangan kelompok kami, kedatangan angin putting beliung tidak bisa diprediksi sebelumnya, namun dalam rangka mengurangi kerugian materi maupun korban jiwa, masyarakat agar bisa lebih bersikap waspada dengan mempelajari sifat angin beliung yaitu:
·         Tidak bisa diprediksi secara spesifik hanya peluang dalam batasan wilayah, setelah melihat atau merasakan tanda-tandanya baru bisa diprediksi 0.5-1 jam sebelumnya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50%.
·         Angin puting beliung hanya berasal dari awan Cumulonimbus (Cb), bukan dari pergerakan angin monsun atau pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat berpindah/bergeser sesuai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas.
·         Tidak semua jenis awan Cb menimbulkan kejadian puting beliung, karena sangat mikro maka sangat sulit membedakannya, secara teori puting beliung dari awan Cb bersel tunggal, super sel dan multisel, kesemuanya hanya dapat dilihat di lapangan terbuka bukan dari teori monsun atau siklon atau pula model cuaca.
·         Suatu daerah yang terlanda puting beliung maka kecil kemungkinannya terjadi kedua kali, atau tak ada puting beliung susulan karena berasal dari awan Cb yang sifat tumbuhnya tergantung dari intensitas konvektif yang juga sulit diprakirakan.
·         Sangat lokal.
·         Bergerak secara garis lurus.
·         Waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba.
·         Terjadinya pada siang atau sore hari.
·         Malam jarang terjadi.
·         Puting beliung sulit diprediksi, namun tanda-tandanya dapat diketahui di luar rumah.
·         Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang.
·         Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan lebat.

Dengan mengenal fenomena alam seperti angin puting beliung diharapkan masyarakat akan lebih waspada dan peka terhadap situasi dan kondisi alam sekitar, sehingga apabila ada tanda - tanda akan terjadinya angin puting beliung segera tanggap dan melaksanakan tindakan pengamanan terhadap jiwa dan harta bendanya agar tidak terjadi kerugian materi yang lebih besar.

3 komentar:

  1. ini info yang sangat bermanfaat!
    terimakasih dan salam,
    https://www.carmudi.co.id/journal/

    BalasHapus
  2. terimakakasih, bermanfaat sekali:)

    BalasHapus
  3. Casinos in Las Vegas - choegocasino.com
    This casino resort is 샌즈카지노 located choegocasino on the Quil Ceda Highway, just a few minutes from the city center. 제왕카지노 There's an exciting casino

    BalasHapus