KONDISI GEOLOGI PULAU SULAWESI
Secara umum Sulawesi terletak pada
pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta
sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi
tektoniknya sangat kompleks. Kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan
bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses
penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).
Secara geologik pulau Sulawesi sangat
labil secara karena dilintasi patahan kerak bumi lempeng Pasifik dan merupakan
titik tumbukan antara Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.
Secara geologis, Pulau Sulawesi dan
sekitarnya merupakan daerah kompleks. Kompleksitas ini disebabkan oleh
konvergensi antara tiga lempeng litosfer: lempeng Australia yang bergerak ke
utara, lempeng Pasifik ke arah barat-bergerak, dan lempeng Eurasia
selatan-tenggara-bergerak.
Berdasarkan
keadaan litotektonik Pulau Sulawesi dibagi 4 yaitu:
·
Mandala barat (West & North Sulawesi
Volcano-Plutonic Arc) sebagai jalur magmatik (Cenozoic Volcanics and Plutonic
Rocks) yang merupakan bagian ujung timur Paparan Sunda;
·
Mandala tengah (Central Sulawesi
Metamorphic Belt) berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh sebagai
bagian dari blok Australia
·
Mandala timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa
ofiolit yang merupakan segmen dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan
sedimen berumur Trias-Miosen
·
Banggai–Sula and Tukang Besi Continental fragments kepulauan
paling timur Banggai-Sula dan Buton merupakan pecahan benua yang berpindah ke
arah barat karena strike-slip faults dari New Guinea.
KONDISI GEOMORFOLOGI PULAU SULAWESI
Morfologi Sulawesi
·
Lengan Utara
Meliputi propinsi Sulawesi Tenggara,
Gorontalo, dan sulawesi Utara
Mempunyai bentuk berkelok-kelok
Terdapat gunung api yang masih aktif
(Gunung Colo)
Terdapat banyak patahan (Patahan Palu
dan Patahan Gorontalo)
Dipisahkan dari lengan timur oleh Teluk
Tomini
DAS
sempit, sungai pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan
pegunungan
·
Lengan Timur
Meliputi propinsi Sulawesi Tengah
Banyak ditemukan batuan grabo dan
malihan
Banyak terjadi gerakan tektonik
DAS
sempit, sungai pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan
pegunungan
·
Lengan Tenggara
Meliputi wilayah propinsi Sulawesi
Tenggara
Tidak terdapat gunung api aktif maupun
tidak aktif
Terjadi
batolotik dome dalam jumlah yang luas dengan batuan grabo yang berwarna hitam
DAS memanjang, sungai panjang dan
terdapat dataran yang luas
·
Lengan Selatan
Merupakan
sayap yang didominasi oleh keberadaan Gunung Lampobatang dengan tinggi 2871
meter
Batuan yang dominan adalah batuan
andesit
Daerahnya subur
DAS sempit dan sungainya pendek
Terdapat danau tempe
KONDISI IKLIM PULAU SULAWESI
Iklim dapat didefinisikan sebagai ukuran
statistik cuaca untuk jangka waktu tertentu, dan cuaca menyatakan status
atmosfer pada sembarang waktu tertentu. Unsur cuaca
atau unsur iklim terdiri dari penerimaan radiasi matahari (kerapatan flukas
pada permukaan datar di permukaan bumi), lama penyinaran matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan,
presipitasi (embun, hujan, salju) dan evaporasi/evapotranspirasi. Dua
unsur utama iklim adalah suhu dan curah hujan. Indonesia sebagai daerah tropis
ekuatorial mempunyai variasi suhu yang kecil, sementara variasi curah hujannya
cukup besar. Oleh karena itu curah hujan merupakan unsur iklim yang paling
sering diamati dibandingkan dengan suhu.
Ada beberapa sifat khas dari iklim
Sulawesi, terutama mengenai curah hujan, yaitu :
1. Sulawesi
terletak di daerah peralihan antara rezim hujan Indonesia Barat dan Indonesia
Timur. Garis peralihan itu terletak pada kira-kira 1200 BT atau di
lintang Banteang di Sulawesi Selatan. Tempat-tempat pada lintang tersebut
memperoleh hujan maksimum pada bulan Januari, sedangkan tempat-tempat di
sebelah timur lintang tersebut memperoleh hujan terbanyak pada bulan Mei atau
Juni.
2. Sulawesi
terdiri dari daratan yang sempit dan bergunung, sehingga pengaruh laut terhadap
cuaca sangat besar. Akibatnya di beberapa tempat perubahan cuaca terjadi sangat
cepat. Cuaca terang pada suatu saat bisa dalam sekejap berubah manjadi mendung
dan hujan. Sehingga sering terjadi pula dilanda angin kencang pada musim
pancaroba.
3. Punggung-punggung
pegunungan yang cukup rapat mengakibatkan terlindungnya tempat-tempat dari
angin pembawa hujan, sehingga tempat itu memperoleh hujan sangat sedikit.
Selain sifat khas iklim di Sulawesi diatas, curah
hujan di Sulawesi tidak berbeda dengan yang terdapat di pulau-pulau lainnya,
seperti :
1. Pantai
sebelah timur selamanya lebih kering dari pantai barat. Tetapi pantai barat di
sebelah selatan Mamuju sampai Majene tidak demikian, hal itu disebabkan oleh
angin yang berhembus ke arah pantai arahnya hampir sejajar dengan pantai dari
Mamuju-Majene itu.
2. Makin
tinggi suatu tempat, jumlah hujan yang turun semakin banyak.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushaha.tanks brother , gara2 materi ini temen gw remidi presentasi padahal udah ada artikel yang bagus kayak gini lhoo...emank.
BalasHapuskunjung balik di blog baruku di http://galerydi.blogspot.com/
Jammin' Jars - Casino - JTM Hub
BalasHapusJammin' Jars. 7.3.5. The Jammin' Jars is a modern fusion 대전광역 출장샵 of 경기도 출장마사지 American rock & roll rock, and it's got 안산 출장마사지 all the energy 경상북도 출장안마 and excitement you need for 원주 출장안마 a jam