Kamis, 19 Juli 2012


PERUBAHAN IKLIM DI BENUA EROPA
Oleh : Hana Pramudiana 



Iklim digambarkan sebagai cuaca rata-rata yang terjadi selama periode waktu yang panjang (berpuluh-puluh tahun atau lebih). Iklim dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya temperatur, presipitasi, angin, dan arus lautan.
Perubahan iklim merupakan gejala terjadinya perubahan yang signifikan dalam pengukuran iklim (seperti temperatur atau presipitasi) berlangsung pada periode waktu yang lebih lama, dapat diamati melalui perubahan temperatur rata-rata, lamanya musim, presipitasi (curah hujan) rata-rata per tahun, dll. Fenomena perubahan iklim mulai banyak diperbincangkan di dunia. Berbagai tanda-tanda perubahan iklim mulai diamati, diantara tanda-tanda tersebut antara lain :
1.      Perubahan temperatur rata-rata secara global
Temperatur rata-rata global meningkat 0,74°C dari tahun 1865 - 2005, yaitu dari 13,8oC menjadi 14,6oC.  Perubahan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Peningkatan temperatur telah terjadi di berbagai belahan dunia, tetapi paling besar terjadi di wilayah utara yaitu pada wilayah berlintang tinggi (dekat Arktik). Peningkatan temperatur ini mengakibatkan area daratan menjadi lebih cepat hangat dibandingkan lautan. Peningkatan temperatur di dunia dapat dilihat pada gambar berikut :
Negara-negara yang mengalami kenaikan temperatur adalah negara-negara di bagian utara atau daerah yang beriklim subtropis, diantaranya adalah Amerika bagian utara, Kanada, Eropa Utara, dan Rusia utara. Di bagian Selatan tidak begitu terlihat adanya peningkatan temperatur yang signifikan, hal itu dikarenakan bahwa di belahan bumi bagian selatan wilayah daratannya lebih sempit dibandingkan dengan wilayah lautan.
2.      Perubahan Pola Presipitasi
Peningkatan presipitasi terjadi di bagian timur Amerika Utara dan Selatan, Eropa bagian utara, dan Asia bagian utara dan tengah. Hal ini karena adanya pengaruh perubahan iklim, menjadikan temperatur rata-rata meningkat. Meningkatkan temperatur tersebut, menjadikan laut yang biasanya beku (berupa es) mencair atau lebih hangat sehingga angin yang beredar pada daerah - daerah pantai di belahan bumi utara banyak membawa kandungan uap air, sehingga presipitasinya meningkat.
Penurunan presipitasi terdapat di Sahel, Mediteranian, Afrika bagian selatan, dan sebagian Asia bagian selatan. Penurunan presipitasi banyak terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau iklim benua. Pada wilayah dengan iklim kontinental ini dikelilingi oleh daratan yang sangat luas, angin yang melintasi  daerah tersebut bersifat kering (tidak mengandung uap air) sehingga presipitasinya cenderung kecil atau sedikit. Perubahan pola presipitasi negara – negara di dunia dapat dilihat pada gambar berikut :
3.      Gelombang panas, kekeringan, hujan lebat,  dan banjir
Tanda - tanda perubahan iklim dapat terlihat dari intensitas terjadinya badai kencang yang lebih sering terjadi, penurunan tutupan salju dan mencairnya gletser, daerah kutub lebih hangat dan mencairnya es di lautan yang mengakibatkan meningkatnya tinggi air permukaan laut. Tinggi rata-rata permukaan air laut global telah meningkat 17 cm selama abad 20 dan mungkin akan meningkat menjadi 28-58 cm pada tahun 2100.
Perubahan iklim juga mengakibatkan terjadinya pergeseran musim karena terjadi perubahan tekanan dan suhu udara. Implikasinya musim kemarau akan berlangsung lama sehingga dan menimbulkan bencana kekeringan dan penggurunan. Negara-negara yang diperkirakan akan mengalami kekeringan adalah Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Australia. Sementara di sisi lain, musim hujan akan berlangsung dalam waktu yang singkat dengan intensitas curah hujan lebih tinggi sehingga menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor.
Daerah Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah  tropis  yang dibatasi oleh  garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan. Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semimusim panasmusim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu maksimalsuhu minimalkelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda. Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi :
§  Sebagian besar Eropa, kecuali Skandinavia.
§  Kawasan Asia TengahAsia Timur, dan Asia Barat sebelah utara.
§  Amerika Serikat dan sekelilingnya.
Sedangkan daerah di bagian selatan meliputi :
§  Australia
§  Bagian selatan Amerika Selatan
Ciri-ciri iklim subtropis:
-          Pada musim panas radiasi panas besar, sedangkan pada musim dingin radiasi panas kecil sekali
-          Jam siang musim panas lebih lama dari pada jam malam, sebaliknya pada musim dingin jam siang lebih pendek dari pada jam malam
-          Akumulasi panas pada musim panas lebih kurang ¾ waktu musim panas, begitu sebaliknya pada musim dingin
-          Pada waktu musim dingin hujan salju, kelembaban rendah
-          Pada musim-musim tertentu disertai angin dataran yang cukup kencang
-          Pada belahan utara sinar matahari selalu berada di selatan dan pada musim dingin kadang-kadang matahari tidak muncul
-          Ruangan-ruangan dibantu pemanasannya dengan jendela-jendela kaca menghadap selatan untuk menangkap panas. Kadang-kadang pada musim dingin dibantu dengan pemanasan listrik dan perapian di dalam ruangan.
 Salah satu akibat dari adanya perubahan iklim adalah terjadinya iklim yang sangat ekstrim terutama di negara-negara subtropis yang memiliki 4 musim.  Cuaca ekstrem di Eropa merupakan dampak dari tingginya suhu di kawasan tropis. Akibatnya, massa udara di lintang yang tinggi, termasuk kutub utara, yang bertekanan tinggi bergerak ke selatan menuju ke kawasan tropis. Salah satu contohnya adalah di sebagian besar wilayah Eropa, pada musim dingin terjadi cuaca dingin yang sangat ekstrim. Di beberapa negara tercatat suhu terendah adalah minus 33oC yang tercatat sebagai suhu terendah dalam kurun waktu 6 tahun. Cuaca dingin ekstrem yang melanda Eropa, membuat negara yang selama puluhan tahun tidak mendapat salju, kini memutih. Diperkirakan cuaca super dingin ini terjadi akibat pemanasan global.
Dari kondisi cuaca dingin yang ekstrim tersebut, banyak masyarakat yang tidak bisa beradaptasi, dan akhirnya banyak yang meninggal dunia. Di Ukraina suhu terendah mencapai minus 33oC, tercatat sebanyak 122 orang meninggal akibat cuaca dingin dalam 5 hari terakhir karena hipotermia dan radang dingin, korban meninggal ini adalah yang terbanyak sampai bulan Februari 2012 di antara beberapa negara lainnya. Rumah sakit di negara ini juga kebanjiran pasien. Kementerian Kesehatan mengatakan, saat ini terdapat hampir 1.600 orang yang dirawat akibat cuaca dingin.
Di Moskow, suhu udara di siang hari bahkan mencapai minus 22oC. Di Bulgaria, suhu udara mencapai minus 30oC dan mengakibatkan 8 orang tewas karena hipotermia.  Di Rumania, setidaknya ada 14 orang meninggal akibat cuaca dingin yang tiba-tiba. Di Polandia, akibat dari cuaca dingin yang ekstrem mengakibatkan setidaknya 37 orang meninggal dunia dalam kurun waktu sepekan akibat cuaca dingin dan beberapa lainnya meninggal akibat terlalu banyak menenggak alkohol. Di Slovenia, selain udara dingin, terdapat pula angin dingin yang bertiup sangat kencang hingga merobohkan atap rumah warga setempat.
Di negara-negara Balkan di tenggara Eropa, banyak warga yang terjebak di dalam rumahnya, dan terparah di dalam mobilnya yang terkubur salju. Di wilayah pesisir Kroasia, yang jarang mendapat salju, tahun ini mendapat salju yang sangat banyak hingga para tentara diturunkan untuk membantu warga yang terjebak salju. Anomali cuaca juga dirasakan oleh warga Roma, Italia. Untuk pertama kalinya selama 26 tahun pada 2012, kota ini diguyur salju lebat. Sebelumnya, salju dalam intensitas tinggi terakhir terjadi pada tahun 1986. Di jalan-jalan kota ini, salju mencapai ketinggian hingga 20 centimeter, membuat bus dan taksi berhenti beroperasi. Pemerintah setempat juga terpaksa menutup obyek wisata paling terkenal di kota, yaitu Colosseum, yang diselimuti salju.
Cuaca dingin yang ekstrem di Eropa diduga salah satu akibat dari pemanasan global. Para ahli mengatakan, peningkatan panas bumi membuat es di perairan Kara dan Barents, Antartika, mencair dan mengganggu pola udara di atmosfir. Menurut Stefan Rahmstorf dari Riset Dampak Iklim dari Potsdam Institute, hilangnya lapisan es Antartika memicu tekanan tinggi pada cuaca di utara Rusia, yang selanjutnya membawa angin dingin dari wilayah Antartika dan Siberia ke Eropa barat dan kepulauan di Inggris. Akibatnya, negara-negara yang jarang mendapat salju menjadi mendapat salju yang banyak.
Prediksi dari perubahan iklim dan cuaca akibat dari pemanasan global ini adalah terjadinya pemanasan di daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara melebihi daripada di daerah-daerah lain di muka Bumi, sehingga gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil karena permukaan air laut akan naik secara drastis. Di kutub utara dan selatan akan sedikit sekali ditemukan es yang terapung. Di daerah-daerah yang biasanya mengalami hujan salju ringan, kemungkinan tidak akan mengalaminya lagi. Di pegunungan di daerah subtropis seperti Alpen, Himalaya, Chacaltaya di Bolivia, atau Kilimanjaro, sebagian besar pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit dan lapisan saljunya akan lebih cepat mencair. Padahal pegunungan yang bersalju ini merupakan resevoir bagi beberapa sungai besar seperti sungai Gangga di utara India yang 70 persennya berasal dari lapisan es di Humalaya pada musim panas. Diperkirakan pada tahun 2100, gletser di pegunungan Himalaya yang seluas 33.000 km2 akan mencair. 50-90 % gletser di pegunungan Alpen juga akan menghilang dan tidak ada lagi orang bermain ski di sana. Jika sampai es mencair seluruhnya di pegunungan-pegunungan ini, maka akan terjadi krisis air yang cukup parah, kekeringan meluas, para petani akan mengalami kegagalan panen, dan jutaan orang akan kekurangan air dan persediaan makanan.









Sumber :

http:// news.detik.com/ Sudah 89 Nyawa Melayang Akibat Cuaca Dingin di Eropa Timur/februari 2012.

http://globalwarming.enviroweb.org/

http://infoenergi.wordpress.com/2007/05/12/perubahan-iklim-apa-dan-bagaimana/

1 komentar:

  1. PERMAINAN ONLINE TERBESAR DI INDONESIA

    Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia ^^
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat :)
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino

    - Adu Q
    - Bandar Q
    - Bandar Sakong
    - Bandar Poker
    - Poker
    - Domino 99
    - Capsa Susun
    - Bandar66 / Adu Balak
    - Perang Baccarat ( GAME TERBARU )

    Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
    * Minimal Deposit : 20.000
    * Minimal Withdraw : 20.000
    * Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
    * Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup tanpa syarat
    * Bonus ROLLINGAN 0.3 % Dibagikan 5 hari 1 kali
    * Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
    * Sistem keamanan Terbaru & Terjamin
    * Poker Online Terpercaya
    * Live chat yang Responsive
    * Support lebih banyak bank LOKAL Yaitu : Bca, Bri, Bni, Mandiri, Danamon, Cimb niaga , Permata Bank dan Ocbc Nisp
    * Tersedia deposit via pulsa telkomsel dan XL serta OVO juga


    Contact Us

    Website SahabatQQ
    WA 1 : +85515769793
    WA 2 : +855972076840
    LINE : SAHABAT_QQ
    Wechat : Sahabat_QQ
    FACEBOOK : SahabatQQ Reborn
    TWITTER : SahabatQQ
    YM : cs2_sahabatqq@yahoo.com
    Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop

    Daftar SahabatQQ
    #sahabatQQ ##winsahabat #kartusahabat #windaftar

    BalasHapus