Kamis, 19 Juli 2012

INDEKS KUALITAS HIDUP PROPINSI JAWA TENGAH

INDEKS KUALITAS HIDUP PROPINSI JAWA TENGAH MENURUT KABUPATEN TAHUN 2006


 Gambaran umum
Provinsi Jawa Tengah terletak pada 5°40΄ dan 8°30΄Lintang Selatan dan antara 108° 30' dan 111°30΄ Bujur Timur merupakan salah satu Provinsi terpadat di Indonesia dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 mencapai 33,18 juta jiwa, dengan 8,19 juta pada usia 0–14 tahun, 21,78 juta pada usia 15–64 dan 2,49 juta pada usia 65 keatas. Sedangkan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 8.844.220 KK, dimana 2.171.201 KK diantaranya termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM). Sedangkan secara adminstratif Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota dan terdiri dari 566 kecamatan yang meliputi 7.804 desa dan 764 kelurahan. Luas wilayah pada tahun 2006 tercatat sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa (1,70 persen dari luas Indonesia), sedangkan luas wilayah laut (12 mil) adalah 15.290,15 km2.
Propinsi Jawa Tengah merupakan wilayah dengan beragam topografi berupa dataran dan pegunungan, yang sebagian besar yaitu sekitar 53,30 persen berada pada ketinggian antara 0 - 100 meter di atas permukaan laut, sedangkan bentang daratan yang mempunyai ketinggian 100 - 500 meter meliputi kurang lebih 27,40 persen, 500 - 1000 meter meliputi kurang lebih 14,70 per­sen, dan dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter meliputi kurang lebih 4,60 persen. Wilayah ini memiliki perairan umum berupa sungai, danau, dan waduk. Iklim daerah Jawa Tengah termasuk tropis basah dengan curah hujan yang beragam antara daerah yang kering dan basah berkisar antara 800 - 8.890 milimeter setiap tahun. Suhu udara beragam antara 18,7° Celsius - 30,2° Celsius setiap tahun. Propinsi Jawa Tengah mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana, yaitu gempa bumi, letusan gunung api, erosi tanah, tanah longsor, banjir, dan kekeringan.
Secara umum kondisi iklim sepanjang tahun 2006 berkisar antara 24,8° C sampai dengan 31,8°C. Tempat-tempat yang letaknya berdekatan dengan pantai mempunyai suhu udara rata-rata relatif tinggi. Untuk kelembaban udara rata-rata bervariasi, dari 77 persen sampai dengan 85 persen. Curah hujan tertinggi tercatat di Sempor Kebumen sebesar 3.948 mm dan hari hujan terbanyak Cilacap sebesar 277 hari. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2006 mencapai 5,33 %, dengan 3 sektor utama penyokong pada PDRB, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor Listrik, Gas dan Air Minum serta sektor Jasa-jasa, sedangkan laju inflasi pada tahun 2006 sebesar 5,45%, sedangkan inflasi mencapai 6,03 %. Sementara itu PDRB per kapita berdasarkan harga konstan tahun 2000 sebesar Rp. 8.300.000 sedangkan PDRB per kapita menurut harga berlaku sebesar mencapai Rp. 281.996.709,11.
Angka kematian bayi di Propinsi Jawa Tengah tahun 2006 dalam kurun waktu satu tahun sebesar 11,03 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan pada tahun 2007 yaitu 10,48 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2008 kembali mengalami penurunan sebesar 9,17% per 1.000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan target yang diharapkan dalam MDG (millenium development goals) ke-4 tahun 2010 yaitu 17 per seribu kelahiran hidup, berarti angka kematian bayi di Propinsi Jawa Tengah sudah di bawah angka tersebut.
 Setiap tahun diperkirakan delapan juta bayi lahir mati atau meninggal pada bulan pertama dari kehidupannya. Sebagian besar dari kematian ini terjadi di negara berkembang. Dari tujuh juta bayi yang meninggal setiap tahun, kira-kira dua per tiga meninggal pada bulan pertama dari kehidupannya. Angka statistik yang tinggi ini meminta perhatian untuk masalah kesehatan bayi baru lahir di negara berkembang, termasuk di Indonesia (Djaja, 2005).
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2006, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 35/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2008). Indeks Kualitas Hidup IKH (Physical Qualty of life Index/PQLI) digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat indikator makro ekonomi tidak dapat memberikan gambaran kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada :

Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan.
Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia. a) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun b) angka kematian bayi c) angka melek huruf IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat indikator makro ekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada: (1) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka melek huruf. Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung berasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia.
Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Umur harapan hidup merupakan salah satu indikator indeks pembangunan manusia dari aspek kesehatan disamping aspek pendidikan (angka melek huruf dan lama sekolah) dan ekonomi (pengeluaran per kapita).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar